Tuesday, August 25, 2015

Hiroshima - Kyoto - back to Indonesia

Sidetrip ke Hiroshima

Nagoya - Hiroshima by Shinkansen, turun, titip barang di loker, kalo bisa jejalin aja di satu loker semua barang2 yang kita bawa, sewanya sesuai dengan ukuran loker, dan si loker hanya mau makan uang koinan 100 yen, jadi siapin recehannya ya (didalam stasiun ada yg lebih bagus dan terima IC card juga).

At Hiroshima, first headoff to Miyajima: take the Sanyo line from Hiroshima Station, get off at Miyajimaguchi Station, and take the ferry to Miyajima Island. Disini ada torii gate yang ada di dalam air, dan kuil Itsukushima. DIsini kita bisa ketemu banyak rusa yang dibiarkan berkeliaran dengan bebas. Hati-hati jaga barang kertas, payung dan makanan karena rusa-rusa ini suka curi-curi makanin yang seperti ini. Kalo udah puas, mari kita balik lagi ke Hiroshima Station untuk keliling kota Hiroshima.

Dari stasiun Hiroshima, naik Hiroshima Meipuru-pu loop bus, gratis dengan JR Pass, ada 2 jalur, jadi perhatikan jalur mana yang kita naiki. Kami naik ini dan stops at: Hiroshima Castle, A-Bomb dome, Hiroshima Peace Memorial Park, makan di Okonomi-mura (hati-hati okonomiyaki disini ada daging babi) dan back to Hiroshima Station, dari sini naik Shinkansen ke Kyoto. Kebetulan kami sampai sudah malam, jadi sampai hostel di Kyoto (Piece Hostel Sanjo, 6000 yen untuk 2 malam) kami tidak pergi kemana-mana lagi alias istirahat supaya besok bisa berangkat pagi.

Total biaya hari ini adalah (selain makan dan suvenir): 6000 yen

KYOTO

Ini adalah kota tujuan utama saya trip di bulan Agustus, alias kepengen lihat Daimonji, yang gagal karena, mendung dan hujan di hari itu.
Beli Kyoto bus pass, 500 yen, untuk puter-puter seharian sampe puas di Kyoto, pass ini bahkan bisa dibeli di hostel tempat menginap.
Hari ini, mulai dari pagi, dengan rute:
1. Fushimi Inari (the thousand gate shrine, take the train to Nara from Kyoto Station, get off at Inari) - Arashiyama ( take the JR Train Sagano Line to Arashiyama, get off at Saga-Arashiyama station) , langsung beli dulu tiket Sagano train, kereta kayu untuk naik ke atas gunungnya (620 yen), kasih jeda waktu sekitar 2 atau 3 jam dari waktu sampai, barulah kita keliling Arashiyama, dengan rute: Togetsukyo Bridge - Tenryuji Temple - Bamboo Groove - Sagano train ( ada beberapa tempat pemberhentian, berhenti di stasiun Kameoka Umahori, last stop, jalan sedikit, lewat sawah-sawah, ke stasiun Umahori untuk naik JR Sagano line kembali ke Kyoto) - turun di Enmachi.
2. Rute keliling kota by Kyoto Bus Pass : Enmachi bus stop - Kinkakuji - Ginkakuji -Kyomizudera - Gion - Kyoto Tower - Sanjo, disini dekat Nishiki market dan tadinya rencana melihat Daimonji dari Imadegawa bridge tapi apa daya hujan mengalahkan semuanya (untuk naik dan turun bus jangan takut, sudah diberi petunjuk peta yang bahkan ada kita naik bus nomer berapa untuk turun dimana) , istirahat di hostel.

Total biaya hari ini (termasuk masuk temple) 2320 yen

Keeseokan harinya, packing untuk pulang, sarapan sekenyangnya di hostel, check out, titip barang di reception, beli bus pass untuk keliling sekali lagi ke tempat yang kemaren belom sempat. Hari ini bahkan dari pagi hujan jadi hanya sempat ke Toji temple, Sanjusangendo dan jalan-jalan di rooftopnya Kyoto station, dan akhirnya pulang kembali ke Indonesia. Saya pulang lewat Narita, jadi dari Kyoto, take the Shinkansen back to Tokyo, naik Narita line, turun di stasiun Narita, nginep semalem di hotel dekat bandara (APA Narita, 5500 yen), untuk keesokan harinya berangkat kembali ke Bandung.

Total biaya hari ini 6000 yen



Tokyo and around it , plus Nagoya

Trip plan Tokyo dan sekelilingnya yang kami jalankan adalah sebagai berikut:
- Tokyo - Lake Kawaguchiko ceritanya mau lihat Gunung Fuji
Pagi- pagi berangkat ke Kawaguchiko dari Stasiun Shinjuku, dengan rute: Shinjuku station - Otsuki station ganti ke Fujikyuko line - Kawaguchiko (1140 yen). Turun di Kawaguchiko, beli tiket Kachi-Kachi Ropeway 2 way plus tiket pulang ke Otsuki yang dipaket harganya adalah 1500 yen. Kenapa pagi-pagi adalah kalo rada siangan antre ropeway-nya bisa sejam sendiri. Jalan kaki ke tempat ropeway (kalau jalannya pelan-pelan sekitar 15 menit sampe) dan dari puncak ropeway sudah ada spot untuk foto Gunug Fuji
- Balik ke Tokyo sudah sore, jadi diputuskan untuk pergi Shinjuku dan Shibuya (jangan lupa, keluarnya di Hachiko exit, supaya bisa foto bareng patung Hachiko), dan jalan-jalan lah di Shibuya sampe capek
- hari esoknya baru kami keliling Tokyo yang sebenarnya, dengan rute: Asakusa (Sensoji temple) - jalan kaki ke Sumida Bridge - Sky Tree Tower - balik lagi - Kappabashi -Ueno Park - naik kereta dari Ueno Station - turun di Tokyo Station - Imperial Palace (bisa jalan kaki underground kalau nggak mau panas2an - ke Hamamatsucho Station dari Tokyo Station - kuil di bawah Tokyo Tower (lupa namanya) - Tokyo Tower  (banyak toko dibawahnya, bisa belanja oleh2 kalo mau) - balik ke stasiun - eat Sushi at Shibuya's Genki Sushi - Takeshita dori - Harajuku - Odaiba (Gundam Front Tokyo, turun di Tokyo teleport station, tidak dicover JR Pass, bayar 330 yen, untuk pulangnya, beli tiket termurah dan keluar pake JR Pass saja) - Akihabara - pulang

Total biaya selama di Tokyo (diluar suvenir dan makan, untuk 2 hari) : 3180 yen

Hari selanjutnya adalah trip to Nagoya....

Ke Nagoya by Shinkansen, kami sampai sudah agak siang, jadi langsung boleh check-in di hotel (Nagoya Eco , 2000 yen ) dan langsung cari bus untuk keliling Nagoya , Meguru Loop Bus, one day pass 500 yen, berhenti di Toyota Museum , Noritake Garden, Nagoya Castle, Tokugawa Art Museum and Sakae, Nagoya TV Tower, sebrangnya ada gedung dengan atap kolam air yg tembus pandang ke bawah, boleh dicoba kalo pengen tunggu sunset (dengan beli tiket ini kita bebas naek turun seharian dan ada diskon sekitar 100 yen setiap masuk ke tempat tujuan), beli tiketnya langsung di halte busnya. Di dekat hotel, ada restoran yang jual makanan, murah (seharga sama Yoshinoya dan Sukiya) hanya disini bedanya adalah bebas tambah nasi (yak untung yang makannya banyak silahkan diserbu).

Total biaya hari ini adalah selama sehari ke dan di Nagoya adalah 3300 yen (hotel, museum toyota, nagoya castle, bus pass).

Next Stop is: Hiroshima - Kyoto


Wednesday, August 19, 2015

Osaka travels, 2 and a half day

Kota pertama yang saya kunjungi adalah Osaka.

Setelah mendarat di bandara internasional Kansai (KIX), kami bertiga menginap semalam di bandara karena sampai clear imigrasi dan tunggu check in bagasi milik salah satu dari kami bertiga sudah hampir jam 12 malam. Saya buat poin-poin saja karena kalau diceritakan akan panjang lebar nantinya

* cari tempat yang paling cocok untuk istirahat, bisa di kursi, bisa di lantai, jangan lupa isi perut, bisa dibeli di McDonalds, Sukiya, Family Mart atau Lawson yang buka 24 jam di bandara dan sedia air minum ya

* untuk koneksi internet selama di bandara ada koneksi wifi kok jadi tidak usah takut offline socmed ( ^_^)

* untuk koneksi internet selama di Jepang, saya beli dari simcard machine, ada di lantai 1, harganya 3000 yen, khusus data, kuota 1 GB, ada pilihan nanosim, minisim dan standard sim; serta ada juga pilihan kuota yang 3 GB ( http://www.so-net.ne.jp/prepaid/en/ )

* beli Osaka Amazing Pass, harganya 2300 yen untuk yang 1 hari, 3000 yen untuk yang 2 hari. Pilihan kami jatuh pada yang 1 hari, dengan pertimbangan hari kedua kami hanya akan ke Universal Studio Japan saja. Osaka Amazing Pass ini bisa dibeli di airport, di counter tiket yang seberang JR ticket office. Ada beberapa tempat yang free (tidak bayar) dengan menunjukkan pass ini dan diskon di beberapa toko, ini semua akan ada di brosur yang didapat setelah membeli pass.  (https://www.osaka-info.jp/osp/en/index.html)

* setelah menaruh (titip) tas di penginapan, penginapan kami di Hotel Shin-Imamiya, sekitar 10 m dari exit stasiun Shin-Imamiya, mulailah petualangan menelusuri Osaka. Sarapan pagi kami beli di Lawson, dimakan sambil menunggu Tsutenkaku Tower buka.
Day 1 trip : Tsutenkaku Tower - NHK building - Osaka Museum of History - Osaka Castle Nishinimaru Garden - Osaka Castle Museum - Tempozan Giant Ferris Wheel - Cruise Ship Santa Maria - Naniwa Hot Spring - Floating Garden Observatory

NOTE: Biaya yang keluar untuk sehari ini (diluar makan dan souvenir), adalah 2900 yen (untuk Amazing Pass plus tiket kereta Nakai line ke hotel) dan bayar penginapan 3900 yen untuk 2 hari. Biaya untuk masuk ke objek wisata dan transportasi (kereta) sudah dicover oleh osaka mazing pass

Day 2 trip : Universal Studio Japan
Dari Stasiun  kereta Shin Imamiya, naik Osaka Loop Line ke arah Kyobashi , turun di Nishikujo, ganti kereta JR Sakurajima Line dan turun di Universal City Stasion (180 yen). Bolehlah jalan-jalan dulu di Universal City-nya, jalan yang ke arah gate Universal Studio, ada museum takoyaki dan ada Jump Shop juga disini (terutama One Piece dan Dragon Ball).
Tiket Universal Studio: 7200 yen
Disarankan untuk naik sebanyak mungkin ride yang kalian berani, soalnya nggak mau rugi dong ( *_*) dan tinggallah sampai parade light mobile Universal selesai.
NOTE:
(1) bila ingin naik beberapa ride dan malas mengantri, kita tinggal bilang ke penjaga gate ride tersebut, single rider, nanti akan dimasukkan jalur express, tanpa perlu beli tiket express yang muahal itu.
(2) untuk Wizarding World of Harry Potter, The Lost World, dan BioHazard diberlakukan timed entry, kalian tinggal menuju ke tempat pemesanan entry tiket dan memesan jam berapa kalian akan masuk ke area tersebut.
(3) biaya yang keluar untuk hari ke dua (diluar souvenir dan makan) adalah 7560 yen

Day 3 trip : Osaka (Dotombori) - Tokyo
Hari ini kami berencana pindah ke kota ke Tokyo, jadi JR Pass diaktivasi mulai hari ini. Cara aktivasinya, karena ini pertama kali, tinggal tunjukkan JR Pass ke penjaga gate di JR stasiun, oleh beliau akan dicap tanggal hari itu. Kami berangkat agak siang, jadi kami pagi-pagi check out hotel, titip barang di resepsionis, dan jalan-jalan di Dotombori. Makan takoyaki, cari foto glico man dan kepiting raksasa, pokoknya strolling around dan kalau kebeneran nemu barang aneh ya dibeli.
Dari stasiun Shin-imamiya, naik JR Yamatoji Line dan turun di stasiun Namba, lanjut berjalan kaki ke Dotombori.
Dari sini kami balik lagi ke hotel, and off to Tokyo. ( Shin-Imamiya stasion - Osaka Loop Line towards Tennoji - get off at Osaka Station - Naik Tokaido-Sanyo Line towards OmiShiotsu via Maibara - get off at ShinOsaka Station - ride the Tokaido Sanyo Shinkansen towards Tokyo, all free on JR Pass, kalau bayar, untuk reserved seat Shinkansen,  total kereta adalah sekitar 14500 yen)
Dari Tokyo Stasion untuk ke hotel kami naik JR Joban line, turun di Stasiun Minami Senju.
Untuk biaya hostel (Tokyo Backpackers, 3 hari) adalah 7200 yen.
Beres-beres sebentar di hostel (a.k.a mandi dll) lalu lanjut ke Harajuku, tinggal jalan ke stasiun kereta dan naik kereta ke arah Ueno terus ganti Yamanote Line.
Di hari ketiga ini biaya yang keluar (diluar makan dan souvenir) adalah 7200 yen (karena kereta termasuk Shinkansen sudah dicover JR PASS)

Maaf ya, masih males upload foto-foto

Japan Travel August 2015, part 1, preparation

Finally salah satu bucket list travels terwujud tahun 2015 ini, pergi ke negeri Doraemon.
Semua bermula saat ada annnouncement bebas visa ke Jepang untuk pemegang e-passport. Kebijakan ini akan sangan meringankan proses pembuatan visa Jepang, karena hanya perlu mendaftarkan e-passport tersebut ke Kedutaan Besar Jepang, proses gratis, sehari selesai. Kebetulan passport lama habis April 2015, dan setelah cari informasi ternyata di Bandung (kota saya tinggal) kantor imigrasinya belum bisa issue e-passport, akhirnya saya putuskan buat di Kanim Jakarta Selatan. Setelah e-passport selesai, langsung didaftarkan ke Kedutaan Besar Jepang yang di Jakarta.

1. Pembuatan Visa Jepang
Untuk pemegang e-passport, tidak ada syarat lain yang harus diberikan ke Kedutaan, hanya isi formulir, bisa didownload dari website kedutaan, serahkan e-passport dan formulir tersebut, besoknya Visa sudah bisa diambil, Visa yang didapat dengan cara ini hanya berlaku untuk temporary visitor, berlaku selama 3 tahun atau sampai masa berlaku passport habis, yang mana yang duluan sampai tanggal tersebut, untuk masa kunjungan selama 15 hari. Mirip dengan multiple entry visa. Tidak dipungut biaya apapun.

NOTE: saya buat Visa Jepang tanpa buat itinerary, tanpa ada bookingan penginapan atau penerbangan, tanpa harus ada bukti keuangan, hanya dengan modal e-passport saja. Besoknya visa sudah selesai dan bisa diambil. Bila tanpa e-passport, syarat-syaratnya silahkan dicek di website kedutaan.

2. Cari teman berangkat
Ini pertama kali saya berangkat ke Jepang, nggak mau dong sendiri, kurang percaya diri aja, jadi saya cari teman berangkat barengan ke Jepang lewat hashtag #temanjalan di twitter @KartuPos, dari situ saya berhasil dapat teman berangkat barengan 2 orang. Yang saya cari adalah yang mencari teman berangkat barengan di tanggal event Daimonji Okuribi di Kyoto, kebetulan ada, jadilah saya cocokkan tanggal berangkat saya untuk pembelian tiket dengan mereka.
NOTE: untuk yang berminat mengikuti cara ini, cocokkan dengan tanggal yang paling berkenan, belum kenal nggak apa-apa, nanti kenalan aja langsung.

3. Beli tiket penerbangan
Beberapa maskapai sering ada promosi tiket, bahkan maskapai premium seperti JAL dan Garuda Indonesia sekalipun terkadang ada promosinya. Untuk ini, saya gunakan situs pencari penerbangan, seperti skyscanner, namanya cheapflight, dari situ tinggal search jadwal penerbangan dan di website mana yang paling murah, sering kali yang paling murah tetap ada di website maskapai itu sendiri. Untuk pemegang kartu kredit terkadang ada promo discount dan cicilan 0% persen juga. Dengan pertimbangan harga dan jadwal yang bisa berangkat dari Bandung, saya pilih penerbangan AirAsia, fly-trough (tidak perlu ke imigrasi) lewat Kuala Lumpur.

NOTE: kalau tidak punya kartu kredit, boleh dicoba beli tiket di tiket.com, disini bisa bayar dengan cara debit, atau untuk AirAsia bisa ke sales office di masing-masing kota. Untuk pembelian bagasi, sebaiknya dicocokkan dengan kebiasaan masing-masing, untuk yang suka belanja, sebaiknya beli pre-book bagasi karena akan lebih murah. Saya berangkat tanpa check-in baggage, untuk pulangnya saya pre-book yang paling ringan, yaitu 20 kg.

4. Itinerary dan penginapan
Untuk itinerary karena berangkat tidak sendiri, ada baiknya dirundingkan dengan rekan yang berangkat bersamaan. Itinerary saya selama disana adalah Osaka - Tokyo - Nagoya - Hiroshima - Kyoto. Setelah fixed itinerary kota yang akan dikunjungi, baru cari informasi tentang apa saja yang akan kita kunjungi selama disana dan bagaimana cara kita akan ketempat-tempat tersebut.

NOTE:
- untuk penginapan, yang paling aman adalah pesan di booking,com, kenapa disini karena tidak perlu bayar dulu, alias bayarnya nanti di tempat kita akan menginapSebagai alternatif bisa dicoba airbnb tapi saya belum pernah mencoba
- JR Pass : perlu atau tidak beli JR Pass sangat bergantung itinerary dan berapa lama kita akan tinggal di Jepang, kalau itinerary berpindah-pindah kota, sebaiknya beli JR Pass, yang paling sesuai dengan itinerary. Untuk informasi tentang ini bisa dicari di website JNTO.

5. Packing
Packinglah barang yang esensial saja kalau bepergian secara backpacker, karena bila penginapan dekat dengan stasiun kereta atau bus mungkin tidak masalah tapi diatas 100 meter kalau geret-geret koper dan berat lumayan juga olahraga (ini sih hanya saran saja). Kalau tidak mau bawa terlalu banyak, ada opsi untuk mencuci di penginapan saja, biasanya disediakan mesin cuci dan pengering, dengan biaya sekitar 100 atau 200 yen. Hal ini bisa dipertimbangkan untuk bagasi penerbangan juga. lebih sedikit barang bawaan kita, mungkin tidak perlu beli bagasi.
Untuk selama 10 hari di Jepang saya bawa baju (shirt, kaos) sekitar selusin, celana 4 buah dan underwear selusin juga, tidak lupa kaos kaki dan handuk tanggung 2 buah. Untuk bisa muat kedalam ransel yang masuk kriteria carry on baggage Airasia, saya gunakan vacuum plastic bag.Toiletries saya tidak bawa, beli disana, yang bawa dari Indonesia hanya kosmetik (pelembab, bedak padat, ya girls stuff lah) yang sudah biasa dipergunakan.
Gunakan sepatu yang paling nyaman dengan kaki kita, karena akan sangat banyak berjalan. Sendal jepit juga boleh dibawa, atau ya beli saja disana.

NOTE: untuk packing akan sangan bergantung pada musim dimana kita akan berangkat, kalau musim salju, pasti tidak mungkin hanya bawa pakaian segitu saja.

SPECIAL THANKS for oma Nila untuk saran-saran dan wejangan yang diberikan ke saya untuk persiapan ini. terimakasih juga pinjeman buku Claudia Kaunang 2,5 juta keliling Jepang dan buku Lost in Japan-nya.

And guys, we are ready to go.

Total costs: - airline tickets: 1.800.000 (tiket bandung-osaka) + 3.100.000 (JR PASS) + 2.400.000 (tiket osaka - bandung ) = 7,300,000